Lingkungan Bersih dari Kita untuk Kita

Facebook
Twitter
LinkedIn
Print
Email
WhatsApp
Menyelesaikan limbah tidak hanya menggunakan teknologi tetapi, harus ada dukungan dari masyarakat yakni dengan diadakannya pembinaan masyarakat secara berkala.

Jakarta [UNAS] – Lingkungan bersih merupakan hal yang diinginkan oleh seluruh masyarakat. Namun demikian, untuk menciptakan lingkungan yang bersih bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, permasalahan lingkungan yang disebabkan masalah limbah yang terbengkalai dan kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungan kini menjadi salah satu masalah kompleks yang dihadapi pemerintah di DKI Jakarta dan sekitarnya.Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) – Fakultas Pertanian Universitas Nasional bekerjasama dengan Universitas Jepang, antara lain Nagasaki University, Perfectural Of Kumamoto University, Nagasaki Institute Applied Soience, selain itu juga melibatkan perusahaan di Jepang antara lain Nagasaki City Division Environment dan Kumamoto Nishikan mengadakan kegiatan kunjungan ke beberapa tempat di sekitar Jakarta, seperti Kelurahan Jati Padang, Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan dan Walikota Depok.

“Beberapa daerah di kelurahan Jati Padang merupakan dataran rendah yang sering terkena banjir. Oleh karena itu, kita harus tangani agar masyarakat tidak selamanya tergantung dengan bantuan,” papar Kepala Kelurahan Jati Padang Bapak Giyanto, S.E dalam sambutannya pada kunjungan Unas dan Jepang ke Kantor Kelurahan Jati Padang. Selasa (26/8).

Kunjungan delegasi Jepang yang berlangsung sejak 25 Agustus – 9 September 2014 ini bertujuan untuk mengetahui problematika masalah lingkungan yang dihadapi di DKI Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, di dalamnya juga terdapat tukar fikiran untuk menangani masalah lingkungan, misalnya realisasi biotoilet, pembuatan pembangkit listrik dari sampah, pembuangan limbah oleh pemda ke swastanisasi, pengadaan bank sampah di tiap-tiap daerah, pendidikan di tingkat rendah, lomba semboyan, pemberdayaan pemilahan kategori limbah sebelum dibuang, hingga 5 R (Recycle, Reuse, Reduce, Replace, dan Replant). Tetapi, semua saran menjadi kurang efektif tanpa kerja sama seluruh element masyarakat untuk mengelolah limbah dan mencintai lingkungan.

Salah satu delegasi Jepang yang berasal dari Universitas Nagasaki, Hayashi Sensei yang telah menangani masalah lingkungan di Jakarta khusunya selama kurang lebih 23 tahun berpendapat bahwa menyelesaikan limbah tidak hanya menggunakan teknologi tetapi, harus ada dukungan dari masyarakat yakni dengan diadakannya pembinaan masyarakat secara berkala.